Lokasinya berada antara 06°00’40” dan 05°54’40” Lintang Selatan dan
106°40’45” dan 109°01’19” Bujur Timur. Pada separuh teluk bagian barat,
terdapat beberapa pulau kecil yng sebagian besar telah dipergunakan
sebagai areal permukiman penduduk dan sebagian lainnya dipergunakan
sebagai tempat peristirahatan.
Total luas keseluruhan wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
kurang lebih hampir 11 kali luas daratan Jakarta, yaitu luas daratan
mencapai 897.71 Ha dan luas perairan Kepulauan Seribu mencapai 6.997,50
Km2.
Jumlah keseluruhan pulau yang ada di wilayah Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu mencapai 110 buah. Adapun Komposisinya adalah :
a. 50 Pulau mempunyai luas kurang dari 5 Ha
b. 26 Pulau mempunyai luas antara 5-10 Ha
c. 24 Pulau mempunyai luas lebih dari 10 Ha
Sedangkan nama pulau-pulau tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pulau Belanda
2. Pulau Bira Besar
3. Pulau Bira Kecil
4. Pulau Bulat
5. Pulau Bundar
6. Pulau Cina
7. Pulau Dua Barat
8. Pulau Dua Timur
9. Pulau Genteng Besar
10. Pulau Genteng Kecil
2. Pulau Bira Besar
3. Pulau Bira Kecil
4. Pulau Bulat
5. Pulau Bundar
6. Pulau Cina
7. Pulau Dua Barat
8. Pulau Dua Timur
9. Pulau Genteng Besar
10. Pulau Genteng Kecil
Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu secara fisik dibatasi oleh :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa/Selat Sunda.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cengkareng, Penjaringan, Pademangan, Tj.Priok,
Koja, Cilincing dan Tangerang.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa/Selat Sunda.
Tofografi Kepulauan Seribu rata-rata landai (0-15% dengan ketinggian
0-2 meter di bawah permukaan laut). Luas daratan masing-masing pulau
terpengaruh oleh adanya pasang surut yang mencapai 1-15 meter di atas
Pelabuhan Tanjung Priok.
Tipe iklim di 11 pulau permukiman adalah tropika panas dengan suhu
maksimum 32°C, suhu minimum 21,6°C dan suhu rata-rata 27°C serta
kelembaban udara 80%. Cuaca baik di Kepulauan Seribu adalah sekitar
bulan Maret, April sampai dengan Mei. Curah hujan cukup tinggi dimana
bulan terbasah yaitu pada Januari. Curah hujan yang tercatat mencapai
100-400 mm. Sedang pada bulan-bulan kering yaitu bulan Juni dengan
September, curah hujan bermusim yang dominan di wilayah Kepulauan Seribu
yaitu Musim Barat (musim angin barat disertai hujan lebat) dan Musim
Timur (musim angin timur serta kering). Musim-musim tersebut mempunyai
pengaruh besar bagi kehidupan penduduk maupun bagi kegiatan-kegiatan
lainnya serta kondisi wilayah. Hal tersebut mempengaruhi kegiatan
nelayan yang akan sangat terganggu pada saat musim Angin Barat.
Keadaan angin di Kepulauan Seribu sangat dipengaruhi oleh angin Monsoon
yang secara garis besar dapat dibagi menjadi angin musim barat
(Desember-Maret) dan angin musim timur (Juni-September). Musim pancaroba
terjadi antara bulan April-Mei dan Oktober-Nopember. Kecepatan angin
pada berkisar antara 7-20 knot, biasanya terjadi pada bulan
Desember-Pebruari. Pada musim Timur kecepatan angin berkisar antara 7-15
knot yang bertiup dari arah Timur Laut sampai Tenggara.
Musim hujan di Kepulauan Seribu biasanya terjadi antara bulan
Nopember-April dengan hari hujan antara 10-20 hari/bulan. Curah hujan
terbesar terjadi pada bulan Januari. Curah hujan tahunan berjumlah
sekitar 1.700 mm. Musim kemarau kadang-kadang juga terdapat hujan dengan
jumlah hari hujan antara 4-10 hari per bulannya. Biasanya curah hujan
terkecil terjadi pada bulan Agustus.
Suhu udara rata-rata antara 26.5°C-28.5°C dengan suhu udara maksimum
tahunan 29.5°C-32.9°C dan minimum 23.0°C-23.8°C. Kelembaban nisbi
rata-rata berkisar antara 75%-99%, tekanan udara rata-rata antara
1009.0-1011.0 mb.
Arus laut dan Pasang Surut. Arus permukaan pada musim barat
berkecepatan maksimum 0.5 m/detik dengan arah ke Timur sampai Tenggara.
Pada musim timur kecepatan maksimumnya 0.5 m/detik. Gelombang laut yang
terdapat pada musim barat mempunyai ketinggian antara 0.5-1.75 meter dan
musim timur 0.5-1.0 meter.
Suhu permukaan di Kepulauan Seribu pada musim Barat berkisar antara
28.5°C-30.0°C. Pada musim Timur permukaan antara 28.5°C-31.0°C.
Salinitas permukaan berkisar antara 30%-34% pada musim barat maupun
pada musim timur. Pada umumnya keadaan geologi Kepulauan Seribu
terbentuk dari batuan kapur, karang/pasir dan sedimen yang berasal dari
Pulau Jawa dan Laut Jawa, terdiri dari susunan bebatuan
malihan/metamorfosadan batuan beku, di atas batuan dasar disendapkan
sedimen epiklasik, batu gamping, batu lempung yang menjadi dasar
pertumbuhan gampingterumbu. Sebagian besar terumbu karang yang ada masih
mengalami pertumbuhan.
Jenis tanah di daratan berupa pasir koral yang merupakan pelapukan dari
batu gamping terumbu koral dengan ketebalan umumnya <1 m dan di
beberapa tempat dapat mencapai ketebalan 5 m, pasir koral merupakan
hancuran (detrital) yang berwarna putih keabuan, lepas. Pada beberapa
pulau khususnya pada daratan pantai sering ditumbuhi oleh pohon bakau
sehingga dijumpai lapisan tanah organik yang sangat lunak berasal dari
pelapukan tumbuh-tumbuhan serta material yang terbawa oleh arus laut dan
tertahan pada akar pohon bakau.
Secara umum keadaan laut mempunyai kedalaman yang berbeda-beda yaitu
berkisar antara 0-40 meter. Hanya ada 2 tempat yang mempunyai kedalaman
lebih dari 40 meter, yaitu sekitar pulau payung dan Pulau Tikus/Pulau
Pari.
Di kepulauan seribu tidak dijumpai sumber hidrologi permukaan seperti
sungai, dan mata air. Kondisi air tanah sangat tergantung dengan
kepadatan vegetasinya. Untuk pulau-pulau yang mempunyai vegetasi yang
padat dan mempunyai lapisan tanah yang cukup tebal, maka kondisi air
tanah kan mempunyai kualitas tanah yang baik (tawar). Hal tersebut
karena vegetasi dan lapisan tanah tersebut menyimpan air tanah yang
berasal dari hujan.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Pemerintah Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu resmi terbentuk dan efektif melaksanakan
tugas-tugasnya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di
kepulauan Seribu.
Sejak saat itu pula perangkat organisasi Pemerintah Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu ditata. Perangkat organisasi mulai
dilengkapi dimulai dengan Sekretariat Kabupaten, yang meliputi
bagian-bagian serta sub bagian. Kemudian unsur Teknis kepanjangan unsur
Dinas di Provinsi dalam hal ini Suku Dinas. Lalu Badan sampai dengan
Seksi Dinas serta Pelaksana tugas Kantor. Disamping perangkat Kabupaten,
maka perangkat wilayah di bawah Kabupaten pun diperluas. Pemerintah
Kecamatan semula satu kini menjadi dua buah, yakni Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Sehingga jumlah
Kelurahan pun menjadi 6 buah. Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pulau
Kelapa, Kelurahan Pulau Pramuka dan Kelurahan Pulau Panggang.
Kantor-kantor ini merupakan wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara. Sedangkan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan meliputi 3 kelurahan
yakni Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari dan Kelurahan Pulau
Untung Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar